Minggu, 27 Oktober 2013

Mengapa kamu harus mendaki gunung?



Ditulis Oleh :
Aroel “Soulder”
NPA.SKY.001.AP.12

Dewasa ini, kegiatan petualangan atau kegiatan alam terbuka semakin marak dan mulai merambah semua kalangan. Semakin banyak yang mengenal dan mulai gemar melakukannya, bahkan sampai menggelutinya dengan begitu serius alias fanatik. Membuka lahan kerja melalui bidang ini atau menjadikannya sebagai lifestyle. Jelas tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan yang terkesan berkelas elit dan mahal ini cukup menarik. Zaman bergulir sesuai perputaran waktu dan perkembangan teknologi juga tak mau tertinggal. Perannya dalam menunjang aktivitas ini semakin meningkat pula intensitasnya. Dengan adanya berbagai komponen-komponen pendukung lainnya, jadilah kegiatan alam terbuka menjadi sangat popular dikalangan masyarakat kita, bahkan menjadi salah satu cara untuk mengangkat derajat bangsa dan tanah air Indonesia tercinta. “ merah putih di puncak dunia”.
Salah satu kegiatan di alam terbuka yang sangat populer dan paling digandrungi oleh peminat kegiatan di alam terbuka adalah Pendakian Gunung. Padahal kegiatan yang satu ini juga tergolong penuh resiko yang besar. Jauhnya perjalanan menuju puncak yang harus ditempuh dengan susah payah, resiko cidera, dinginnya cuaca, dan belum lagi rasa was-was bertemu dengan binatang buas atau diterpa badai gunung dan kabut. Tapi semua itu justru menjadi tantangan yang mengasyikkan bagi seorang petualang. Pertanyaannya, Apa sih yang mereka cari dan apa yang mereka dapatkan?? Sehingga mereka rela bersusah-payah, mengorbankan waktu, tenaga dan biaya hanya untuk kedinginan diatas puncak.
Bahkan dulu saya sendiri sering bertanya dan mengejek saudara saya yang seorang anak Mapala ketika akan berangkat mendaki. “Tekeruan kau dirumah bang, nak tedok ado kasur empuk, nak makan tinggal makan. Dapat apo nian kau dalam hutan, nyapek’i badan be, balek-balek bawa baju kotor be pacaknyo”. Kini akhirnya saya bisa menjawab sendiri pertanyaan saya. Ketika pertama kali saya mendaki saya mendapatkan begitu banyak sekali pengalaman dan pembelajaran.

Sebuah Refleksi
     Perjalanan menuju puncak yang penuh dengan tantangan mengingatkan saya tentang arti kehidupan. Didalam hidup, disetiap hari kita selalu terdapat banyak masalah dalam mencapai tujuan2 kita, Seperti mendaki dengan perjalanan yang seakan tak pernah sampai, Saya belajar bahwa setiap problematika kehidupan yang kita jalani adalah proses untuk membentuk diri kita menjadi lebih tangguh dan lebih dewasa. Ya, bagi saya Mendaki Gunung adalah sebuah refleksi perjalanan menuju puncak kehidupan.

Manajemen Diri
          Mendaki tidak hanya sekedar persiapan fisik di rumah, lalu membawa tenda, ransel ukuran raksasa, kantung tidur, makanan lalu mendaki. Butuh perencanaan yang matang agar pendakian berjalan dengan nyaman. Sebelum melakukan pendakian biasanya ada perhitungan-perhitungan yang terkait dengan manajemen makanan, perlengkapan kelompok, manajemen waktu, transportasi, dan perizinan.
     Pendakian yang sangat melelahkan akan membuat pertarungan di dalam diri setiap pendaki untuk melawan lelah dan memotivasi diri agar bisa sampai puncak. Seringkali hal ini tidak berjalan mulus, karena bisa jadi pada saat kondisi tubuh kita masih fit, ternyata ada satu orang teman kita yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, sehingga kitapun harus ikut tidak melanjutkan perjalanan. Tak jarang emosi di dalam diripun menuntut kita untuk bersabar. Setiap orang berambisi untuk mencapai puncak, namun yang terpenting dalam pendakian bukanlah puncak, tapi proses untuk mengalahkan diri sendiri. Mendaki Gunung membuat saya belajar untuk mengikis egois dan mengajarkan saya tentang indahnya kebersamaan.

Puncak Kenikmatan
Mendaki gunung menjanjikan paket lengkap wisata fisik dan batin bagi yang melakukannya. Melihat keindahan hutan, mencium bau hujan yang bercampur humus, dan pemandangan surgawi di puncak, membuat kita kesulitan sama sekali dalam membuat daftar hal hal untuk membuktikan bahwa Tuhan itu tidak eksis.
Ketika pertama kali saya menginjakkan kaki dipuncak gunung, saya terpesona melihat pemandangan yang begitu indah dari atas dunia. Rasa capek, emosi, keluhan, dan semua tantangan di perjalanan tiba-tiba hilang dalam sekejap. Sebuah pelajaran yang saya dapatkan ketika duduk di atas puncak, saya melihat begitu kecilnya penduduk bumi yang terbentang dimata saya. Alam mengajarkan saya tentang arti betapa kecilnya diri ini dan betapa besarnya Allah, Tuhan semesta alam. Sungguh perjalanan spiritual yang meningkatkan rasa syukur saya terhadap karunia kehidupan yang telah diberikanNYA. Subhanallah.. hanya itu kata yang dapat terucap dalam diamku menatap alam, mengenal Tuhan melalui ciptaannya.

Dan masih banyak lagi pengalaman dan pembelajaran yang akan kita dapatkan dalam kegiatan Mendaki Gunung. Saya tidak dapat menjanjikan pengalaman manis seperti apa yang akan anda dapatkan. Namun jika anda masih penasaran dengan jawaban dari pertanyaan “Mengapa kamu harus mendaki gunung?” Maka cobalah untuk mendaki gunung sekali saja. Dan cari jawabanmu sendiri? (Aroel “Soulder)

Kamis, 16 Februari 2012

BUKU-BUKU BERBISIK


Dalam kebisuanmu
aku ingin mendengarmu
dalam kegelapanmu
aku ingin melihatmu

Kudengar bisikanmu
kurasakan keluhmu
yang sendu mengiringi
tetesan air matamu

Dalam bukumu kau tulis
kata dari hatimu yang berbisik
menceritakan semua yang mengusik
buku-buku berbisik mewakili hatmu yang memekik


created by : my beloved sister "SITI RAHMADHANI"

Sabtu, 11 Februari 2012

SEBUAH PUISI UNTUK IBUKU


AKU CUMA PUNYA IBU

Aku cuma punya ibu
yang kini telah kian tua dan merenta
namun memiliki semangat dan asa yang masih tetap membara


Aku cuma punya ibu
yang kini terlihat begitu sangat letih
menapaki jalan panjang yang melelahkan ini tanpa pernah berhenti

Aku cuma punya ibu
yang meski tak lagi punya adam disampingnya kini
namun ia masih tetap bisa berdiri dan berkata "aku bisa meski aku sendiri"


Aku cuma punya ibu
yang selalu berdoa dalam sujudnya
agar dapat melihat anaknya bahagia dan membuatnya merasa bangga


Aku cuma punya ibu
dan aku bangga kepadamu ibu
meski kini kau kian  tua dan merenta
meski kini kau merasa begitu sangat letih
meski kini kau tak lagi punya adam disampingmu


Aku cuma punya ibu
dan aku selalu berdoa untukmu ibu
agar engkau tetap semangat
agar engkau tak pernah berhenti
agar engkau tetap bisa berdiri dan berkata "aku bisa meski aku sediri"
agar engkau dapat melihatku bahagia dan dapat  membahagiakanmu
agar engkau dapat merasa bangga kepadaku ibu

Kawan
bersyukurlah kamu
karena kamu tak cuma punya ibu
tapi juga sang adam disampingnya


Tapi 
kamu tak harus bersedih kawan
jika kamu tak lagi punya ibu
ataupun adam disampingnya


Karena kita masih punya tuhan


created by  : Aroel Solid
inspired by : My mom "the most beloved mother"


Selasa, 31 Januari 2012

TIPS MENULIS DI BLOG BAGI PEMULA

Hmm... Judul tersebut diatas rasanya agak sedikit aneh yah. ya, aneh soalnya ditulis oleh pemula yang baru mau belajar nulis di blog yaitu saya sendiri. ya benar, jika anda kira ini adalah tulisan pertama saya.
Ok, let's talk about it... Apa yang harus aku tulis? Aku harus nulis apa ya biar dibaca banyak orang? kalo aku nulis gini kira-kira menarik ga yah? atau topik apa sih yang paling bagus buat ditulis? dan.............. sejuta pertanyaan lainnya yang mungkin pernah dialami oleh orang-orang yang baru mau belajar nulis atau baru pertama kali menulis diblog, kalo wong deso bilang "NEWBIE". hehehe... ya, dan itu juga yang saya rasakan saat bingung harus menulis apa untuk postingan perdana saya di blog. Meskipun saya telah mengikuti seminar blogging di prabumulih (kota saya) yang waktu itu diadakan oleh teman-teman dari FLP (Forum Lingkar Pena).
Jujur neh (jujur kacang ijo atau jujur ayam juga boleh, hehehe) saya down dan hampir putus asa memikirkan apa yang harus saya tulis di blog. ketika sedang berjalan-jalan, duduk di kantor, atau pas lagi kuliah di kampus saya mendapatkan begitu banyak ide untuk menulis ini dan itu, tapi ketika saya duduk di depan kompi dan ingin memulainya semua jadi lenyap bak ditelan onta, ironis sekali (wkkk). saya jadi merasa tidak yakin saya bisa menulis di blog. apalagi tulisan saya akan dibaca oleh banyak orang di blog. Bagaimana jika tulisan saya jelek, tidak menarik atau bahkan membuat orang lain tersinggung. pastinya akan menuai begitu banyak pro dan kontra indikasi.
Huh, sudah hampir satu tahun blog ini dibuat (this blog created at final december 2011 and now final January 2012, jd udah setahun kan) dan saya belum menuliskan apapun kecuali judul blog yang saya ambil dari salah satu materi mata kuliah saya. saya masih bingung sebelum saya dapat menulis ini. namun akhirnya berkat niat yang tulus dan hati yang suci seputih kapas sebening embun (girls say "LEBAY" hehehe) setelah konsultasi dengan beberapa sesepuh dan saya juga diajak mbah google berkunjung ke banyak halaman orang lain, saya melihat sebuah kenyataan. dan wow... ternyata eh ternyata "WRITE IS NOT TO HARD LIKE YOU THINK, MEN". menulis itu mudah, hanya kita saja yang berpikir bahwa itu sulit. saya jadi ingat satu kalimat motivasi "SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN" jika kita pikir ini sulit maka ini akan menjadi sulit, jika kita pikir ini mudah maka ini akan menjadi mudah begitu juga jika kita pikir kita bisa menulis maka kita pasti bisa menulis. (dibaca dengan logat jawa) “nating is imposibel in dis wod”, so ledis n jentelmen menulislah..!

Nah berikut 'TIPS MENULIS DI BLOG BAGI PEMULA" yang saya buat :

1.Berdoalah sebelum menulis. tuhan maha segala-galanya, maha berkuasa atas sesuatu dan dia juga maha berkuasa dan berkehendak untuk membuat anda jadi penulis yang hebat. Dia juga maha pemberi inspirasi dan sang maha pengoreksi yang tak satupun kesalahan luput dari pengamatannya. Jadi berdoalah agar dibukakan pikiran, diberikan kuasa untuk merangkai kata, dimudahkan tangan menjelajahi tombol-tombol keyboard dll. Jika sudah serahkan semuanya pada “KUN FAYAKUN”.

2.Mulailah dengan keberanian. Rasa nyaman adalah jembatan menuju keberanian. Jangan merasa takut salah, jangan merasa terbebani, dan jangan merasa ini sulit. Ingat “BUKAN KARENA SEGALANYA SULIT KITA MENJADI TIDAK BERANI TAPI KARENA KITA TIDAK BERANILAH SEGALANYA MENJADI SULIT”. Jadi seandainya nanti salah, ya biarkan saja. Buat itu menjadi suatu pembelajaran yang tidak akan didapatkan didalam kelas. Saya yakin penulis-penulis yang handal sekalipun pasti juga pernah salah dalam menulis, kan mereka juga “INSAN” (mahluk pelupa, mahluk khilaf). Jadi kalau mendapati kesalahan, (dibaca dengan logat anak gaul) “BIASA AZA KALE”. Namun jika perasaan gugup atau takut salah tersebut masih ada, cara terbaik untuk menghilangkan rasa takut adalah dengan menyelami rasa takut itu sendiri. So, just do it.

3.Nah ini bagian yang paling penting. Ketika kita bingung mau menulis apa, maka “MENULISLAH DENGAN HATI”. Kenapa? Kerena kata hati tidak pernah salah. Hati nurani adalah teman yang setia dalam menempuh perjalanan hidup. Ia selalu membisikkan jalan ketika kita tersesat. Tulislah apa yang ada dihati bukan pikiran. Kerena apa yang kita pikir terkadang belum tentu benar dan itu tak berlaku bagi hati. Jadi jika hati ragu untuk menulis sesuatu maka jangan ditulis namun jika hati yakin ingin menulis maka jangan ditunda.

4.NO COPY-PASTE. Menyontek memang sudah menjadi budaya dan kebiasaan hampir seluruh orang Indonesia. Jangan pernah biasakan hal yang satu ini, karena ini hanya akan merusak kreativitas dan tidak membangun. Disamping itu ini juga melanggar UU ITE (kalo ga salah sih) pastinya hanya merugikan. Menulislah dengan tulisan kita sendiri, meskipun ga bagus itu akan sangat lebih dihargai karena itu adalah “KARYA CIPTA” bukan “KARYA COPY”. Namun jika ingin tetap mengcopy karena mungkin yang dicopy itu sangat bagus, patuhilah peraturan copy-paste. Selalu sertakan link atau alamat web tempat menyalin sebagai referensi. Itu akan membuat orang lain memberikan empat jempol (kalo ada sepuluh juga dikasih semua, hehehe).

5.Jadilah penulis yang baik. Buatlah tulisan yang bermanfaat bukan bagi diri sendiri tapi juga orang lain. Lihat seperti apa tulisan anda, siapa yang dapat membacanya, dan untuk apa? Jangan mengejek, mencaci, ataupun menghina. Biasakan mengoreksi tulisan sebelum di posting, akan lebih baik menulisnya di kertas buram atau ms word terlebih dahulu untuk sementara. Jika dirasa tulisan akan berefek ga bagus sertakan saja permohonan maaf di akhir tulisan.

Dan, akhirnya saya telah membuat sebuah tulisan. Ini tulisan pertama dan saya masih tidak percaya. Wokelah klo begitu, Cuma ini yang bisa saya bagikan untuk sementara ini dan mungkin akan banyak nantinya. Saya mohon maaf jika berkesan mengajari atau menggurui. Ini hanya wujud apresiasi anak bangsa, wujud penghargaan atas kemerdekaan.

“SEBUAH PERADABAN DIMULAI DENGAN TULISAN”. Mari kita ubah dunia dengan tulisan kita.